dpmd.sulbar_ Mamuju– Tim penilai dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengunjungi Desa Paliai dalam rangka menilai kinerja desa ini dalam penanganan stunting. Kunjungan ini merupakan bagian dari evaluasi nasional untuk menentukan desa-desa yang berhasil dalam mengimplementasikan program pencegahan dan penanganan stunting, Rabu 14 Agustus 2024.
Tim penilai dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terdiri dari dr. H. Muh.Ihwan Kepala Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, Ny. Mahdiana Syakaria Perwakilan Pokja IV TP.PKK Prov. Sulbar, Muhammad Haekal Ansyar BAPPEDA Prov. Sulbar, dan Ibu Nirwana, SKM beserta rombongan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Barat.
Desa Malei, Kecamatan Pedongga, Kab. Pasangkayu dipilih sebagai salah satu kandidat desa berkinerja baik berkat upaya intensif yang dilakukan oleh pemerintah desa, tenaga kesehatan, serta masyarakat setempat dalam menanggulangi masalah stunting. Dalam kunjungan tersebut, tim penilai disambut oleh Kepala Desa malei bersama dengan jajaran perangkat desa, kader kesehatan, serta tokoh masyarakat.
Dalam kunjungan kali ini, tim penilai mengunjungi beberapa lokasi, termasuk Posyandu dan rumah-rumah warga yang memiliki anak balita. Mereka juga berdiskusi dengan kader kesehatan mengenai upaya pencegahan stunting, seperti pemberian makanan tambahan, penyuluhan gizi, serta pemantauan tumbuh kembang anak.
“Desa Malei yang terletak di Kecamatan Pedongga, Kab.Pasangkayu merupakan desa yang cukup dekat dengan kota pasangkayu, yang dari tahun 2022 telah melaksanakan program pencegahan dan penurunan stunting dengan melibatkan multi sector, serta kegiatan inovasi dengan pemberdayaan masyarakat desa yang berdampak pada penurunan angka stunting dari tahun sebelumnya”, ungkap Ny. Mahdiana Syakaria
Selain itu, tim penilai juga mendengarkan langsung testimoni dari ibu-ibu yang mendapatkan manfaat dari program-program desa terkait stunting. Mereka menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah desa dan tenaga kesehatan dalam meningkatkan kesehatan anak-anak mereka.
“Perlu dilakukan apresiasi untuk desa Malei berdasarkan hasil inputan data di web monitoring aksi bangda di tahun 2022 keluarga berisiko stunting berjumlah 255 orang (78,46%), sedangkan di tahun 2023 terjadi penurunan menjadi 42 orang saja atau sekitar (13,13%),” ujar Muhammad Haekal Ansyar,salah satu Tim Penilai.
Di akhir kunjungan, tim penilai memberikan beberapa masukan dan rekomendasi untuk terus meningkatkan efektivitas program penanganan stunting di Desa Malei. Hasil penilaian ini akan menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam pemilihan desa terbaik dalam penanganan stunting tingkat nasional.
“Penilaian desa berkinerja baik dalam percepatan penurunan stunting di Desa Malei, Kecamatan Pedongga, Kab.Pasangkayu sangat bagus sekali dengan aksi-aksi program yang telah dilakukan di desa dalam percepatan penurunan stunting sudah berkolaborasi dengan lintas program dan lintas sector sehingga terjadi penurunan stunting dari tahun 2022 sampai ketahun 2023, dan harapan kami kedepan di tahun 2024 semoga tidak ada lagi stunting yang baru,” ucap Nirwana SKM, Tim Penilai dari Dinas PMD Sulbar.
Dengan kunjungan ini, diharapkan Desa Malei dapat semakin termotivasi untuk terus berinovasi dan menjaga komitmen dalam mewujudkan generasi yang sehat dan bebas stunting.(Is/**)