Data Desa Presisi dibangun secara buttom up dengan pendekatan Drone Participatory Mapping (DPM). DPM adalah Pendekatan inklusif yang menempatkan relasi antara manusia dan teknologi dalam melakukan pengumpulan data dengan mengkombinasikan dimensi spasial, teknologi digital, partisipasi warga dan sensus. DPM dilakukan dengan prinsip pemberdayaan yang menempatkan warga desa sebagai subjek membangun data. Beberapa alur kerja yang dilakukan dalam membangun data desa presisi, meliputi:
Pelatihan dan peningkatan kapasitas, Pengambilan data citra desa, Digitasi partisipatif, Sensus dengan MERDESA Aplikasi dan Analisis data spasial dan sosial berbasis artificial intellegence
Lokus Data Desa Presisi Tahap 1 di 6 Kabupaten di 45 Desa/ Kelurahan, Masing masing di Kecamatan Bambalamotu – Kabupaten Pasangkayu, Kecamatan Pangale- Kab. Mamuju tengah, Kecamatan Simboro – Kab. Mamuju, Kecamatan Tubo Sendana Kab. Majene, Kecamatan Anreapi Kab. Polewali Mandar dan Kec Sumarorong – Kab. Mamasa