Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk program Marasa.

Ada 71 desa dan 73 kelurahan yang mendapat alokasi tersebut.

“Lokusnya di Kabupaten Mamasa, ada 65 desa di sana akan dapat dana Marasa,” kata Kepala Bidang Pengembangan Usaha Ekonomi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sulbar, Sofyan di ruang kerjanya, Jumat, 11 Februari 2022.

Sementara untuk kelurahan penerima program Marasa tahun 2022 tersebar di enam kabupaten.

Sofyan mengatakan, Mamasa menjadi lokus karena di wilayah itu masih banyak desa yang masuk kategori tertinggal dan sangat tertinggal.

Berdasarkan catatan PMD, saat program Marasa mulai dicanangkan pada 2019 lalu, ada sekira 76 persen desa di Sulbar berstatus tertinggal.

Tahun 2021, angka tersebut turun menjadi 47 persen.

“Jadi tahun 2022 ini, kita target 30 persen desa tertinggal dan sangat tertinggal,” jelas Sofyan.

Adapun 6 desa lainnya penerima program Marasa tahun ini adalah desa-desa yang mendapat reward atau penghargaan dari Pemprov Sulbar.

Desa tersebut tersebar di enam kabupaten.

“Kita evaluasi mereka (desa) yang pernah dapat di tahun 2019 dan 2020, hasilnya cukup bagus. Makanya tahun ini kita coba berikan lagi, itu dalam bentuk reward,” tambah Sofyan.

Program Marasa di kelurahan sendiri, lanjut Sofyan, berfokus pada pengelolaan sampah. Menurutnya, sampah punya nilai ekonomis maupun berdampak pada edukasi kesehatan.

“Ini inisiatif pak gubernur saat berkunjung ke daerah,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, program mandiri, cerdas, dan sehat atau Marasa, merupakan program unggulan Pemprov Sulbar dalam membantu pembangunan desa.

Masing-masing desa dan kelurahan bakal mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 200 juta

Leave A Comment