Sebanyak 28 dari 35 perahu sandeq adu cepat meluncur dari Pantai Silopo sampai Pantai Manggar, Kalimantan Timur pada Rabu (31/8), menandai Festival Sandeq 2022 resmi dimulai.
Pelepasan perahu Sandeq atau Maparonding Lopi itu dilakukan langsung oleh Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik di Tanjung Silopo, Polman. Etape pertama dimulai dari Silopo (Polman) menuju Banggae (Majene).
“Etape pertama saya buka,” ujar Akmal disambut gemuruh ribuan penonton di Pantai Silopo.
Acara pelepasan Passandeq dimulai dengan ritual Mapparondong Lopi. Ketua Panitia Lokal Festival Sandeq Ridwan Alimuddin menyatakan bahwa dari 35 peserta, hanya 28 sandeq yang berlomba untuk kecepatan. Sedangkan tujuh sandeq lainnya berlomba untuk aspek originalitas.
“Untuk tujuh sandeq itu, kita nilai perahu mana yang paling bisa menonjolkan kekunoan-nya (tradisional). Makanya banyak perlengkapan dan peralatan jadul yang dibawa para Passandeq. Tujuannya supaya masyarakat bisa tahu, kalau sandeq jaman dulu itu begini. Ini edukasi juga masyarakat,” ujar Ridwan.
Sebelumnya, Festival Sandeq juga menggelar ritual Mangisi Walasuji dan pelepasan 1.000 lampion pada Selasa (30/8) malam sebagai penanda pembuka rangkaian kegiatan yang mengusung tema “Indonesia Mendukung IKN” tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Akmal mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan para Passandeq agar tiba dengan selamat di tujuan. Akmal juga menyampaikan terima kasih kepada para sponsor kegiatan, baik dari pemerintah kabupaten di Sulbar, maupun pihak swasta dan perseorangan.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat melestarikan maha karya maritim kita ini,” kata Akmal.
Tahun ini, rute Festival Sandeq mencakup Tanjung Silopo – Pantai Banggae – Pantai Palipi – Pantai Deking dan Pantai Manakarra. Rute dilanjutkan menuju Pulau Ambo dan Pulau Salissingan (Mamuju) hingga finish di Pantai Manggar, Kalimantan Timur, pada 9 September 2022 mendatang.